tag:blogger.com,1999:blog-17260466803909893732024-02-21T08:01:21.832+07:00Peternakan Kambing dan Domba Usaha peternakan kambing dan domba "Erafarmindo" yang berlokasi di Tanjungsari, kel. Tanjungrejo, kec. Wirosari Grobogan, Jateng, kini tidak hanya fokus pada hasil produk hewan, tapi sudah lebih maju lagi dengan konsep integrasi atau terpadu. Peternakan yang dibangun dan diintegrasikan dengan pertanian organik sehingga limbah peternakan bisa bermanfaat tanpa ada yang terbuang. Begitu pula sebaliknya, limbah pertanian akan kembali dimanfaatkan sebagai pakan kambing dan domba.Bambang Sugiyartohttp://www.blogger.com/profile/07622223232891762767noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-1726046680390989373.post-55786893322422895522013-02-27T02:03:00.000+07:002015-02-07T15:13:36.897+07:00Kambing Kacang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1St5qc1FDWVi1TfWTNiRv2uxtvOhTL0mmhXVrPGWHWrIO_TiQtQ_9J7CcR-8a8M671Um-3JDjnstoLh_-14XR58pafHviKmjgilbSL3Y7ye7XX5QJV0L9F7y7MEucDRy9S6AKc2JGpC4u/s1600/kambing+kacang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1St5qc1FDWVi1TfWTNiRv2uxtvOhTL0mmhXVrPGWHWrIO_TiQtQ_9J7CcR-8a8M671Um-3JDjnstoLh_-14XR58pafHviKmjgilbSL3Y7ye7XX5QJV0L9F7y7MEucDRy9S6AKc2JGpC4u/s1600/kambing+kacang.jpg" /></a></div>
<span style="font-size: 12.0pt;">Kambing kacang
merupakan salah satu ras unggul yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. </span>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1726046680390989373" name="more"></a><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Tak ayal, banyak <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/manfaat-beternak-kambing-dan-domba.html" target="_blank"><u><i>budidaya ternak kambing kacang</i></u></a> </b>yang diterapkan. kambing ini memiliki tubuh yang kecil, namun kalau
masalah pasar, jangan ditanya. Karena pangsa pasar untuk ternak kambing kacang
hampir sama dengan pengembangan ternak sapi potong. Pasarnya luas karena banyak
masyarakat yang membutuhkannya mulai dari kalangan terkecil hingga kalangan
yang lumayan bonafit. Kambing ini juga tak melulu dibutuhkan ketika idul adha
tiba, anda bisa manjual kambing ini kapanpun anda mau karena<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa juga dijadikan sebagai kambing pedaging.
Di dalam artikel ini, anda akan menemukan beberapa langkah yang membantu anda
dalam <a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-kambing-da-domba.html" target="_blank"><i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">budidaya ternak kambing kacang</b></i></a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">Langkah-langkah dalam budidaya ternak
kambing kacang yang baik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNutGA0S4cnKRhVaJj65vB3ElP62SdsfuDcdJ71rp0PC48uq4OjNGkPE5Tzu_1-wEwMS-PR0VOzEUMByxN1TCqBrT665d1ilSUXEpYGI5n9oZ4XwtdeDwIMxwpew11IDctOIHjDLbqDnGp/s1600/pemilihan+bibit.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNutGA0S4cnKRhVaJj65vB3ElP62SdsfuDcdJ71rp0PC48uq4OjNGkPE5Tzu_1-wEwMS-PR0VOzEUMByxN1TCqBrT665d1ilSUXEpYGI5n9oZ4XwtdeDwIMxwpew11IDctOIHjDLbqDnGp/s1600/pemilihan+bibit.jpg" /></a></div>
<span style="font-size: 12.0pt;">Pemilihan
bibit kambing kacang. Pemilihan bibit pejantan yang baik adalah yang bertubuh
besar, bulu yang bersih serta mengkilap, nafsu kawin yang tinggi serta aktif
bergerak, mudah ereksi, dan mempunyai buah zakar normal. Sedangkan pemilihan
kambing betina untuk <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">budidaya ternak kambing kacang</b> adalah yang memiliki tubuh gemuk, mampu mengasuh anak, dan
buah susu yang kenyal serta tak infeksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Pengaturan
perkawinan kambing. Kambing dewasa biasanya berumur antara 6-8 bulan karena
sudah mulai berbirahi. Untuk mengetahui umur kambing, anda bisa melihat
berdasarkan giginy. Tetapi, untuk benar-benar dikawinkan, yaitu 10–12 bulan
untuk kambing betina, sedangkan umur lebih dari 1 tahun untuk kambing jantan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidz-BWlcE95NJiHofmcDvozyNu0pBToqkBm_CY3e5BHpcIfJRKAzv1JjnOohRyUpO4txiZoYy034TOx8_Eis1WeaqAd8mjQ5eZ1VnpyPgYeS-hq9ZgXjOgbAuUWrR2SRJG9GDmlHwTWXMG/s1600/kambing-kacang+menyusuhi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidz-BWlcE95NJiHofmcDvozyNu0pBToqkBm_CY3e5BHpcIfJRKAzv1JjnOohRyUpO4txiZoYy034TOx8_Eis1WeaqAd8mjQ5eZ1VnpyPgYeS-hq9ZgXjOgbAuUWrR2SRJG9GDmlHwTWXMG/s320/kambing-kacang+menyusuhi.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: 12.0pt;">Perawatan
anak kambing. Anak kambing yang baru lahir, biasanya kurang mendapatkan
perhatian dari si induk. Apabila induk tidak mau menyusui, maka anda perlu mendekatkan
induk pada anaknya sehingga anak kambing dapat menyusu. Namun, keadaannya
berbeda apabila si induk tetap tidak mau menyusui, anda perlu memberikan susu
buatan kepada anak kambing. Susu buatan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">budidaya
ternak kambing kacang</b> ini dapat dibuat dari susu bubuk putih, gula 1 sendok
teh, 1 butir telur ayam dan 1 cangkir air matang, susu buatan ini diberikan dua
kali sehari sampai induk mau menyusui sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Pemberian
pakan kambing kacang. Pakan kambing kacang tak jauh berbeda dengan yang lain. Secara
umum, pakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pakan hijauan dan konsentrat. Pakan
hijauan adalah pakan berupa rumput alam, rumput yang dibudidayakan dan daun
kacang-kacangan. Sedangkan pakan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">budidaya
ternak kambing kacang</b> konsentrat dapat berupa dedak padi. </span></div>
</div>
Bambang Sugiyartohttp://www.blogger.com/profile/07622223232891762767noreply@blogger.com0Wirosari 58192, Indonesia-7.0816669999999986 111.10310200000004-7.333820499999999 110.78037850000004 -6.8295134999999982 111.42582550000003tag:blogger.com,1999:blog-1726046680390989373.post-57967736274213597062013-02-22T23:13:00.000+07:002013-03-20T19:08:01.817+07:00Jenis-jenis Domba<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-size: 15pt;">
<span style="font-family: Berlin Sans FB;"><span style="color: #660000;"><span style="font-size: medium;"><b>Jenis-jenis Domba</b> (Biri-biri)</span></span><br /> (Domba <b><span style="color: #660000;">Garut, Batur, Texel/Dombos, Kibas, Gembel,</span> </b> dsb)</span></div>
Dengan semakin banyaknya (kuantitas) dan <span style="color: #20124d;"><b><i><a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/manfaat-beternak-kambing-dan-domba.html" target="_blank">semakin mampunya (kualitas) peternak</a></i></b></span> melakukan penyilangan sendiri, maka saat ini sebenarnya semakin
sulit menentukan jenis domba. Namun demikian disini akan diuraikan
secara singkat jenis-jenis domba yang ada di Indonesia (beredar di
pasaran), kemudian barulah jenis domba yang ada di luar negeri.
<br />
<br />
<table style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">1. Domba Garut (Domba Priangan)</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td rowspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-garut1.jpg" target="_blank"><img height="166" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-garut1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 15px;" width="200" /> </a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-garut2.jpg" target="_blank"><img height="187" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-garut2.jpg" width="200" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-garut3.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-garut3.jpg" style="margin-left: 10px;" width="150" /></a>
Menurut para pakar domba seperti Prof. Didi Atmadilaga dan Prof. Asikin Natasasmita, bahwa <b>Domba
Garut merupakan hasil persilangan segitiga antara domba lokal (asli
Indonesia), Domba Cape/Capstaad (Domba Ekor Gemuk atau Kibas) dari
Afrika Selatan dan Domba Merino dari Asia Kecil.</b> Yang dibentuk kira-kira pada pertengahan abad ke 19 (±1854) yang <b>dirintis oleh Adipati Limbangan Garut</b>.
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-garut4.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-garut4.jpg" style="margin-left: 10px;" width="150" /></a>
<br />
Sekitar 70 tahun kemudian yaitu tahun 1926 Domba Garut telah menunjukan
suatu keseragaman, misalnya bentuk tanduk yang besar melingkar
diturunkan dari <span style="color: #20124d;"><b><a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/domba-merino.html#links" target="_blank"><i>Domba Merino</i></a></b></span>.
<br />
<br />
Pada awalnya domba priangan atau domba garut ini berkembang <b>di Priangan (Jawa Barat)</b>,
terutama di daerah Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis, dan Tasikmalaya.
Namun saat ini sudah berkembang di seluruh pulau jawa khususnya dan
Indonesia pada umumnya. Domba ini dipelihara selain sebagai <span style="color: #20124d;"><b><a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/manfaat-beternak-kambing-dan-domba.html" target="_blank"><i>domba potong atau domba pedaging</i></a></b></span>, juga dipelihara sebagai domba aduan.
<br />
<ul><b>Ciri-ciri domba garut</b> :
<li>Bertubuh besar dan lebar, lehernya kuat, dahi konveks.
</li>
<li>Domba priangan jantan memiliki tanduk besar dan kuat,
melengkung ke belakang berbentuk spiral, dan pangkal tanduk kanan dan
kiri hampir menyatu. Sedangkan domba betina tidak memiliki tanduk,
panjang telinga sedang, dan terletak di belakang tanduk.
</li>
<li>Domba jantan mempunyai berat 40-80 kg, sedangkan betina 30-40 kg.
</li>
<li>Kadang-kadang dijumpai adanya domba tanpa daun telinga.
</li>
<li><b>Keunggulan domba priangan ini</b> adalah kulitnya merupakan
salah satu kulit dengan kualitas terbaik di dunia, selain itu dengan
leher yang kokoh dan tubuh yang besar, kuat, domba ini sesuai untuk
domba aduan. Keunggulan lainnya adalah penghasil daging yang sangat baik
dan mudah dipelihara.
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">2. Domba Texel Wonosobo (Dombos)</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-texel-dombos1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-texel-dombos1.jpg" width="550" /></a>
<br />
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-texel-dombos2.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-texel-dombos2.jpg" style="margin-left: 10px;" width="150" /></a>
<b>Domba Texel atau juga dikenal dengan nama Dombos yang artinya Domba Texel Wonosobo</b>.
Pada bulan Juli 2009, peternak di Lampung Timur mendatangkan 75 ekor
betina dan 1 pejantan domba Texel yang didatangkan dari daerah Dieng
Wonosobo, dan <b>ternyata dapat beradaptasi dan berkembang biak dengan baik di daerah Lampung Timur yang bersuhu panas</b>.
<br />
<br />
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-texel-dombos3.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-texel-dombos3.jpg" style="margin-left: 10px;" width="150" /></a>
Pada tahun 1954/1955 Pemerintah mendatangkan 500 ekor Domba Texel dari
Belanda dan dialokasikan ke beberapa daerah di Provinsi Jawa Barat, Jawa
Tengah (Baturaden Banyumas dan Tawangmangu Solo) dan Jawa Timur, tetapi
daerah tersebut tidak mampu mengembangkannya. Akhirnya tahun 1957,
dipindahkan ke Daerah Wonosobo. Ternyata <b>penduduk Wonosobo mampu mengembangkan Domba Texel tersebut</b>, akhir tahun 2006 populasi mencapai 8.753 ekor.
<br />
<br />
Domba Texel mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan dari domba jenis
lain yaitu : Mempunyai bulu wol yang keriting halus berbentuk spiral
berwarna putih yang menyelimuti bagian tubuhnya kecuali perut bagian
bawah, keempat kaki dan kepala. Postur tubuh tinggi besar dan panjang
dengan leher panjang dan ekor kecil.
<br />
<br />
Domba Texel tergolong ternak unggulan yang berpotensi sebagai penghasil daging. <b>Bobot badan dewasa jantan dapat mencapai 100 kg</b> dan yang betina 80 kg dengan <b>karkas sekitar 55 %</b>.
Dalam penggemukkan secara intensif dapat menghasilkan pertambahan berat
badan 265 – 285 gram/hari. Masyarakat Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa
Tengah telah banyak merintis usaha penggemukan intensif terhadap Domba
Persilangan Texel dengan Domba Lokal, yang <span style="color: #20124d;"><b><a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/manfaat-beternak-kambing-dan-domba.html" target="_blank"><i>menghasilkan keuntungan memadai</i></a></b></span>. Di samping itu Domba Texel dapat menghasilkan bulu wool
berkualitas sebanyak 1000 gram/ekor/tahun, yang dapat diolah sebagai
komuditas yang mempunyai nilai tambah. Di pedesaan Wonosobo yang
potensial Domba texel telah dirintis industri rumah tangga yang mengolah
bulu wool Domba Texel.
<br />
<br />
Domba Texel tergolong ternak yang cepat berkembang biak, dapat beranak
pertama kali pada umur 15 bulan dan selanjutnya dapat melahirkan setiap
delapan bulan. Anak pertama cenderung tunggal dan anak berikutnya
kadang-kadang kembar dua. Domba Texel mempunyai karakter genetik yang
cenderung dominan. Di Kabupaten Wonosobo, <b>Domba Texel telah banyak memberi kontribusi genetik terhadap domba-domba lokal melalui proses kawin silang</b>, menghasilkan domba domba persilangan yang potensial sebagai penghasil daging.
<br />
<br />
Kendala pengembangan Domba Texel <b>justru karena tingginya permintaan</b>
dari luar daerah yang disinyalir untuk di ekspor ke Malaysia. Hal ini
sebenarnya meningkatkan pamor dan nilai harga Domba Texel itu sendiri,
sehingga <span style="color: #20124d;"><b><a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/manfaat-beternak-kambing-dan-domba.html" target="_blank"><i>meningkatkan kesejahteraan masyarakat</i></a></b></span> peternak dan pedangan
Domba Texel. Namun di sisi lain, bila pengeluaran ke luar daerah tak
dikendalikan, bisa mengancam terjadinya pengurasan ternak. Kendala lain,
perkembang biakan Domba Dexel masih tergantung pada kawin alam,
berhubung belum terdapatnya Produsen Frozen semen Domba Texel.
<br />
<br />
Pemerintah telah berupaya melestarikan Domba Texel melalui Program
Village Breeding Centre (VBC) Domba Texel yang meliputi kegiatan
pendataan, droping Domba Texel Gaduhan Pemerintah, sosialisasi dan
promosi pelestarian maupun teknik budidaya serta pelatihan pengolahan
bulu, kulit dan daging Domba Texel.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">3. Domba Batur Banjarnegara (Domas)</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td rowspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-batur-domas1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-batur-domas1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 10px;" width="310" /></a>
</td>
<td colspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-batur-domas2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-batur-domas2.jpg" width="225" /></a>
</td></tr>
<tr><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-batur-domas3.jpg" target="_blank"><img height="60" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-batur-domas3.jpg" width="111" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-batur-domas4.jpg" target="_blank"><img height="60" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-batur-domas4.jpg" width="111" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
Domba Batur (atau Domas) sebenarnya merupakan domba hasil persilangan
dari domba lokal yaitu domba Ekor Tipis (Gembel), domba Suffolk dan
domba Texel. Pada 1984, kelompok tani ternak di <b>Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah</b>, berusaha menyilangkan domba bantuan presiden dengan domba lokal. <b>Persilangan domba asal Tapos dan domba lokal menghasilkan keturunan yang oleh warga dinamai domba Batur atau Domas.</b>
<br />
<br />
Pada awalnya berkembang di daerah Banjarnegara dan menjadi ikon Banjarnegara, dan <b>sejak tahun 2009 mulai berkembang di beberapa daerah Jawa dan Sumatera</b>.
<br />
<br />
Domba batur jantan maupun betina adalah tipe domba potong yang merupakan <b>penghasil daging yang baik</b>.
<br />
<ul><b>Ciri-ciri Domba Batur</b> :
<li>Tubuhnya besar dan panjang.
</li>
<li>Kaki cenderung pendek dan kuat.
</li>
<li>Domba jantan maupun betinanya tidak memiliki tanduk.
</li>
<li>Kulitnya relatif lebih tipis dibandingkan domba garut, kibas, atau gembel, namun bulunya tebal.
</li>
<li>Warna bulu dominan putih dan menutupi seluruh tubuhnya hingga bagian muka domba.
</li>
<li><b>Keunggulan utama domba Batur ini adalah berat badannya</b>. Untuk <b>domba jantan dewasa berkisar antara 90-140 kg</b> dan domba betina 60-80 kg, serta tinggi badan domba jantan dapat mencapai 75 cm dan tinggi domba betina 60 cm.
</li>
</ul>
<br />
<b>Domba Batur ini memang istimewa montok/gemuk</b>, pada umur dua tahun
domba jantan umumnya sudah bisa mencapai bobot 100 kg dan betina 80 kg.
Bahkan, domba jantan yang bagus dapat mencapai bobot 140 kg. Domba
dengan bobot seperti ini biasanya dijadikan pejantan.
<br />
<br />
Proporsi dagingnya (bukan karkas yang masih bertulang) juga tinggi.
Dagingnya lebih empuk dan lemaknya lebih tinggi. Untuk sate lebih bagus.
<br />
<br />
Domba Batur mulai dapat dikawinkan pada umur 8 bulan saat si betina
mencapai bobot 50—60 kg. Satu ekor pejantan mampu mengawini 10 ekor
betina. Betina bunting selama lima bulan dan rata-rata jumlah anaknya
1,5 ekor per kelahiran.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">4. Domba Ekor Tipis (Domba Gembel)</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td rowspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-ekor-tipis1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-ekor-tipis1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 10px;" width="310" /></a>
</td>
<td colspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-ekor-tipis2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-ekor-tipis2.jpg" width="225" /></a>
</td></tr>
<tr><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-ekor-tipis3.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-ekor-tipis3.jpg" width="111" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-ekor-tipis4.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-ekor-tipis4.jpg" width="111" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
<b>Domba ekor tipis dikenal sebagai domba asli Indonesia dan sering disebut Domba Gembel</b>, dalam Bahasa Inggris disebut Javanesse Thin-Tailed sheep.
<br />
<br />
Pada awalnya domba ini berkembang di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat,
namun saat ini sudah berkembang di seluruh pulau jawa khususnya dan
Indonesia pada umumnya.
<br />
<ul><b>Ciri-ciri domba ekor tipis</b> :
<li>Termasuk golongan domba berperawakan kecil, dengan berat badan domba jantan 30-40 kg dan domba betina 15-20 kg.
</li>
<li>Bulu wolnya gembel berwarna putih dominan dengan warna hitam di sekeliling mata, hidung, dan beberapa bagian tubuh lain.
</li>
<li>Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak.
</li>
<li>Telinga umumnya medium sampai kecil dan sebagian berposisi menggantung.
</li>
<li>Domba jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan yang betina umumnya tidak bertanduk.
</li>
<li><b>Keunggulan domba ekor tipis</b> ini adalah bersifat prolific
(dapat melahirkan anak kembar 2-5 ekor setiap kelahiran), mudah
berkembang biak dan tidak dipengaruhi musim kawin, serta mampu
beradaptasi pada daerah tropis dan makanan yang buruk.
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">5. Domba Ekor Gemuk (Domba Kibas)</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td rowspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-ekor-gemuk1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-ekor-gemuk1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 10px;" width="310" /></a>
</td>
<td colspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-ekor-gemuk2.jpg" target="_blank"><img height="152" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-ekor-gemuk2.jpg" width="225" /></a>
</td></tr>
<tr><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-ekor-gemuk3.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-ekor-gemuk3.jpg" width="111" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-ekor-gemuk4.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-ekor-gemuk4.jpg" width="111" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
<b>Domba Ekor Gemuk dikenal juga dengan nama Domba Kibas (di Jawa), juga dikenal sebagai domba Donggala (di Sulawesi Selatan).</b>
Domba ini berasal dari Asia Barat atau India yang dibawa oleh pedagang
bangsa Arab pada abad ke-18. Pada sekitar tahun 1731 sampai 1779
pemerintah Hindia Belanda telah mengimpor domba Kirmani, yaitu domba
ekor gemuk dari Persia.
<br />
<br />
Pada awalnya domba Ekor Gemuk berkembang di Jawa Timur, Madura,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara (terutama di Lombok). Namun saat ini sudah
berkembang di seluruh Indonesia.
<br />
Domba ini beradaptasi dan tumbuh lebih baik di daerah beriklim kering.
<br />
<ul><b>Ciri-ciri domba ekor gemuk</b> :
<li>Bentuk badannya sedikit lebih besar daripada domba lokal lainnya.
</li>
<li>Berat domba jantan mencapai 40-60 kg, sedangkan domba betina 25-50 kg.
</li>
<li>Tinggi badan pada jantan dewasa antara 52 – 65 cm, sedangkan pada betina dewasa 47 – 60 cm.
</li>
<li>Warna bulu wolnya putih dan kasar.
</li>
<li>Ekor yang besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor
membesar merupakan timbunan lemak, sedangkan bagian ujung ekor kecil
karena tidak terjadi penimbunan lemak. Cadangan lemak di bagian ekor
berfungsi sebagai sumber energi pada musim paceklik.
</li>
<li>Dada terlihat serasi dan kuat seperti bentuk perahu, ke empat
kakinya kalau jalan agak lamban karena menanggung berat badan dan
ekornya yang gemuk.
</li>
<li>Umumnya domba jantan tidak bertanduk dan hanya sedikit yang mempunyai tanduk kecil, sedangkan yang betina tidak bertanduk.
</li>
<li><b>Keunggulan Domba Domba ekor gemuk</b> ini adalah tahan terhadap panas dan kering.
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">6. Domba Hampshire</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-hampshire1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-hampshire1.jpg" style="margin-bottom: 10px;" width="160" /></a>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-hampshire2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-hampshire2.jpg" style="margin-bottom: 10px; margin-left: 10px;" width="160" /></a>
<br />
Domba Hampshire dikembangkan di daerah Hampshire, Inggris, pada abad
ke-19 melalui persilangan antara domba Southdown jantan dengan domba
betina keturunan Wiltshire Horn dan Berkshire Knot.
<br />
<br />
<ul><b>Ciri-ciri Domba Hampshire</b> :
<li>Wajah berwarna gelap
</li>
<li>Bulu panjang dan tebal berwarna coklat.
</li>
<li>Telinga agak melengkung.
</li>
<li>Kaki berwarna hitam dan tidak ditutupi wol
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">7. Domba Polwarth</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-polwarth1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-polwarth1.jpg" style="margin-bottom: 10px;" width="160" /></a>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-polwarth2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-polwarth2.jpg" style="margin-bottom: 10px; margin-left: 10px;" width="160" /></a>
<br />
Domba Polwarth merupakan tipe dual-purpose, dikembangkan di Victoria,
Australia sejak tahun 1880. Merupakan persilangan antara Merino (75%)
dan Lincoln (25%).
<br />
<br />
Domba Polwarth memiliki tubuh yang besar, tegap, pemeliharaannya mudah
dan memiliki produktivitas wool yang tinggi dengan serat bulu
berdiameter antara 22-25 mikron.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">8. Domba Portland</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-portland1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-portland1.jpg" style="margin-bottom: 10px;" width="160" /></a>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-portland2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-portland2.jpg" style="margin-bottom: 10px; margin-left: 10px;" width="200" /></a>
<br />
Domba Portland berasal dari Inggris dan merupakan salah satu breed Dorset.
<br />
<br />
Bertubuh kecil dan dipenuhi oleh wool kecuali pada bagian wajah dan kaki
bagian bawah yang berwana kecoklatan. Domba yang baru lahir berwarna
dan berwarna agak keputih-putihan atau abu-abu selama beberapa awal
bulan kehidupan. Tanduk muncul setelah dewasa dan berbentuk spiral.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">9. Domba Rambouillet</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-rambouillet1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-rambouillet1.jpg" style="margin-bottom: 10px;" width="160" /></a>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-rambouillet2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-rambouillet2.jpg" style="margin-bottom: 10px; margin-left: 10px;" width="160" /></a>
<br />
Domba Rambouillet berasal dari Prancis disebut juga Merino Prancis. Domba Rambouillet merupakan tipe dwiguna.
<br />
<br />
<ul><b>Ciri-ciri Domba Rambouillet</b> :
<li>Badan besar, dalam, lebar dan padat dengan tulang-tulang yang kuat.
</li>
<li>Kepala tegak.
</li>
<li>Domba jantan bertanduk besar sedangkan betina tidak bertanduk.
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">10. Domba Norwegia (Villsau)</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-villsau1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-villsau1.jpg" style="margin-bottom: 10px;" width="160" /></a>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-villsau2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-villsau2.jpg" style="margin-bottom: 10px; margin-left: 10px;" width="160" /></a>
<br />
Domba Norwegia merupakan domba primitif yang hidup di daerah Norwegia dan Skandinavia.
<br />
<br />
Memiliki muka yang kecil dengan kaki yang bagus dan bulu yang berwarna
hampir putih sampai keabu-abuan, cokelat gelap dan hitam. Berat jantan
dewasa sekitar 43 kg dan betinanya 32 kg.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: small;">11. Domba Southdown</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-southdown1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-southdown1.jpg" style="margin-bottom: 10px;" width="160" /></a>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/domba-southdown2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/domba-southdown2.jpg" style="margin-bottom: 10px; margin-left: 10px;" width="160" /></a>
<br />
Domba Southdown berasal dari Inggris dan merupakan tipepedaging.
<br />
<br />
<ul><b>Ciri-ciri Domba Southdown</b> :
<li>Tubuh kecil, lebar dan dalam, bentuk bulat, daging padat dan kaki pendek.
</li>
<li>Garis punggung lurus, leher pendek dan tebal.
</li>
<li>Telinga pendek dengan ujung bulat dan tidak bertanduk.
</li>
</ul>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Bambang Sugiyartohttp://www.blogger.com/profile/07622223232891762767noreply@blogger.com1Wirosari 58192, Indonesia-7.0816669999999986 111.10310200000004-7.3338194999999988 110.78037850000004 -6.8295144999999984 111.42582550000003tag:blogger.com,1999:blog-1726046680390989373.post-90489404180649556072013-02-22T22:24:00.004+07:002013-03-20T19:10:29.428+07:00Domba Merino<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img alt="Jual DOMBA MERINO" border="0" height="301" src="http://media.dinomarket.com/docs/imgusr/2011-08/DOMBA3_060811070851_ll.jpg.jpg" width="398" /></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /><img alt="Jual DOMBA MERINO" border="0" src="http://media.dinomarket.com/docs/imgusr/2011-08/DOMBA2A_060811060841_ll.jpg.jpg" style="height: 245px; width: 278px;" /><br /><br />SILANGAN DOMBA MERINO</span><span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">DOMBA MERINO DEWASA, BERAT BADAN BISA MENCAPAI 150 - 200 KG</span></div>
<br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">MEREG adalah domba hasil silangan domba Merino asal Australia dengan <a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-domba.html" target="_blank"><span style="color: #20124d;"><i><b>domba lokal jenis domba Ekor Besar.</b></i></span></a></span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">Populasi</span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> dilakukan dengan cara kawin suntik, sehingga hasil kawin silang dapat </span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">mengadabtasi dengan iklim di Indonesia yeng ber iklim Tropika</span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">Penyilangan</span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> ini dilakukan untuk membantu agar proses kawin bisa lebih mudah, juga </span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">karena bentuk phisik domba Merino jauh lebih besar dari pada domba lokal</span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> yang ada di Indonesia</span><br />
<br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">Domba Silangan Merino adalah tergolong </span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">jenis domba Pedaging, selain menghasilkan daging juga bisa diambil </span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">bulunya 3 bulan dapat menghasilkan bulu seberat 4 Kg, ini <a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/manfaat-beternak-kambing-dan-domba.html" target="_blank"><i><b>membuka peluang</b></i></a></span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/manfaat-beternak-kambing-dan-domba.html" target="_blank"><i><b> usaha</b></i></a> yang sangat menjanjikan.</span><br />
<span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-weight: bold;">Dalam 3 bulan, seekor domba bisa menghasilkan 4 kg bulu domba</span></div>
<br />
<img alt="Jual DOMBA MERINO" border="0" src="http://media.dinomarket.com/docs/imgusr/2011-08/DOMBA4_060811070848_ll.jpg.jpg" style="height: 261px; width: 392px;" /><br />
<br /></div>
Bambang Sugiyartohttp://www.blogger.com/profile/07622223232891762767noreply@blogger.com11Wirosari 58192, Indonesia-7.0816669999999986 111.10310200000004-7.333820499999999 110.78037850000004 -6.8295134999999982 111.42582550000003tag:blogger.com,1999:blog-1726046680390989373.post-28044720725267468052013-02-21T04:17:00.001+07:002013-03-20T19:14:19.716+07:00Jenis-jenis Kambing<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-size: 15pt;">
<span style="font-family: Berlin Sans FB;"><span style="color: #660000;"><span style="font-size: large;"><b>Jenis-jenis Kambing </b></span></span><br /> (Kambing <span style="color: #660000;"><b>Kacang, Etawa, Jawarandu, Saanen, Boer,</b></span> dsb)</span></div>
Dengan semakin banyaknya (kuantitas) dan semakin mampunya (kualitas)
peternak melakukan penyilangan sendiri, maka saat ini sebenarnya semakin
sulit menentukan jenis kambing. Namun demikian disini akan diuraikan
secara singkat jenis-jenis kambing yang ada di Indonesia (beredar di
pasaran).
<br />
<br />
<table style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">1. Kambing Kacang</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td rowspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-kacang1.jpg" target="_blank"><img height="167" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-kacang1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 10px;" width="200" /></a>
</td>
<td colspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-kacang2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-kacang2.jpg" width="225" /></a>
</td></tr>
<tr><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-kacang3.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-kacang3.jpg" width="111" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-kacang4.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-kacang4.jpg" width="111" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: small;">Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan
di Indonesia. </span><br />
<span style="font-size: small;">Kambing kacang merupakan kambing lokal Indonesia, memiliki daya adaptasi </span><br />
<span style="font-size: small;">yang tinggi terhadap kondisi alam setempat serta memiliki daya
reproduksi</span><br />
<span style="font-size: small;">yang sangat tinggi. Kambing kacang jantan dan betina keduanya
merupakan</span><br />
<span style="font-size: small;">tipe kambing pedaging.
</span><br />
<ul><b>Ciri-ciri kambing kacang</b> :
<li>Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.
</li>
<li>Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek.
</li>
<li>Pada umumnya memiliki warna bulu tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi ketiganya.
</li>
<li>Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.
</li>
<li>Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina dewasa mencapai 25 kg.
</li>
<li>Tinggi yang jantan 60 - 65 cm, sedangkan yang betina 56 cm.
</li>
<li>Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan
dagu, pada kambing jantan juga tumbuh bulu panjang sepanjang garis
leher, pundak dan punggung sampai ekor dan pantat.
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">2. Kambing Etawa (Kambing Jamnapari)</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-etawa1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-etawa1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 10px;" width="310" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-etawa2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-etawa2.jpg" width="225" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-etawa3.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-etawa3.jpg" style="margin-left: 10px;" width="150" /></a>
<b>Kambing Ettawa atau dikenal juga dengan nama Kambing Jamnapari</b>,
merupakan jenis kambing unggul yang memiliki dua tipe fungsi yaitu
sebagai kambing penghasil susu maupun kambing untuk penghasil daging.
<br />
<br />
Kambing Etawa didatangkan ke Indonesia dari India.
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-etawa4.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-etawa4.jpg" style="margin-left: 10px;" width="150" /></a></div>
<ul><b>Ciri-ciri kambing Etawa</b> :
<li>Badannya besar, tinggi gumba kambing jantan 90 cm hingga 127 cm dan yang betina mencapai 92 cm.
</li>
<li>Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya mencapai 63 kg.
</li>
<li>Telinganya panjang dan terkulai ke bawah.
</li>
<li>Dahi dan hidungnya cembung.
</li>
<li>Kambing jantan maupun betina bertanduk pendek.
</li>
<li>Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">3. Kambing Jawarandu (Bligon, Gumbolo, Koplo, Kacukan)</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td rowspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-jawarandu1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-jawarandu1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 10px;" width="310" /></a>
</td>
<td colspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-jawarandu2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-jawarandu2.jpg" width="225" /></a>
</td></tr>
<tr><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-jawarandu3.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-jawarandu3.jpg" width="111" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-jawarandu4.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-jawarandu4.jpg" width="111" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
<b>Kambing Jawarandu (Jawa Randu) memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan</b>.
Merupakan hasil silangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing
kacang, namun sifat fisik kambing kacangnya yang lebih dominan. Untuk
menghemat biasanya peternak susu kambing memilih kambing ini untuk
diternakkan guna diambil susunya. Kambing ini dapat menghasilkan susu
sebanyak 1,5 liter per hari.
<br />
<ul><b>Ciri-ciri kambing Jawarandu</b> :
<li>Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing ettawa, dengan bobot kambing
jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, sedangkan betina dapat mencapai
bobot 40 kg.
</li>
<li>Baik jantan maupun betina bertanduk.
</li>
<li>Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.
</li>
<li>Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">4. Kambing PE (Peranakan Etawa)</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td rowspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-peranakan-etawa-pe1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-peranakan-etawa-pe1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 10px;" width="310" /></a>
</td>
<td colspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-peranakan-etawa-pe2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-peranakan-etawa-pe2.jpg" width="225" /></a>
</td></tr>
<tr><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-peranakan-etawa-pe3.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-peranakan-etawa-pe3.jpg" width="111" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-peranakan-etawa-pe4.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-peranakan-etawa-pe4.jpg" width="111" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
Kambing ini merupakan <b>hasil persilangan antara kambing Etawa dengan
kambing lokal/Kacang, dengan tujuan lebih mampu beradaptasi dengan
kondisi Indonesia.</b>
Kambing ini dikenal sebagai <b>kambing PE (Peranakan Etawa)</b>, dan saat ini juga dianggap sebagai kambing Lokal.
<br />
<br />
Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif
terhadap lingkungan lokal Indonesia. Tanda-tanda tubuhnya berada
diantara kambing Kacang dan kambing Etawa. Jadi ada yang lebih ke arah
kambing Etawa, ada sebagian yang lebih ke arah kambing Kacang.
<br />
<br />
Kambing ini awalnya tersebar di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, dan
saat ini hampir di seluruh Indonesia. Pejantan mempunyai sex-libido yang
tinggi, <b>sifat inilah yang membedakan dengan kambing Etawa.</b>
<br />
<ul><b>Ciri-ciri kambing Etawa</b> :
<li>Warna bulu belang hitam, putih, merah, coklat dan kadang putih.
</li>
<li>Badannya besar sebagaimana Etawa, bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg.
</li>
<li>Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besar
</li>
<li>Dahi dan hidungnya cembung.
</li>
<li>Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek.
</li>
<li>Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang
</li>
<li>Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">5. Kambing Boer</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td rowspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-boer1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-boer1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 10px;" width="310" /></a>
</td>
<td colspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-boer2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-boer2.jpg" width="225" /></a>
</td></tr>
<tr><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-boer3.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-boer3.jpg" width="111" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-boer4.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-boer4.jpg" width="111" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
Kambing Boer aslinya berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi
ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata "Boer"
artinya petani. Kambing Boer merupakan kambing pedaging yang
sesungguhnya karena pertumbuhannya sangat cepat.
<br />
<br />
Kambing ini pada umur lima hingga enam bulan sudah dapat mencapai berat
35 – 45 kg, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 – 0,04 kg
per hari. Keragaman ini tergantung pada banyaknya susu dari induk dan
ransum pakan sehari-harinya.
<b>Kambing Boer jantan akan tumbuh dengan berat badan 120 – 150 kg pada saat dewasa (umur 2-3 tahun),</b> sedangkan Betina dewasa (umur 2-3 tahun) akan mempunyai berat 80 – 90 kg. Boer betina maupun jantan keduanya bertanduk.<br />
Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas
kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40% – 50% dari berat
tubuhnya
<br />
<br />
Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar,
panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung,
bertelinga panjang menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau
coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis
putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi
dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung.
Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari.
<br />
<br />
<b>Kambing Boer dapat hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim, mulai
dari suhu sangat dingin (-25 derajat celcius) hingga sangat panas (43
derajat celcius) dan mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu
lingkungan. Tahan terhadap penyakit.</b> Mereka dapat hidup di kawasan
semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput. Secara
alamiah mereka adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai
daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.
<br />
<br />
<b>Kambing Boer Jantan</b>
<br />
Boer jantan bertubuh kokoh dan kuat sekali. Pundaknya luas dan ke
belakang dipenuhi dengan pantat yang berotot.
Boer jantan dapat kawin di bulan apa saja sepanjang tahun. Mereka berbau
tajam karena hal ini untuk memikat betina. Seekor pejantan dapat aktif
kawin pada umur 7-8 bulan, tetapi disarankan agar satu pejantan tidak
melayani lebih dari 8 – 10 betina sampai pejantan itu berumur sekitar
satu tahun. Boer jantan dewasa (2 – 3 tahun) dapat melayani 30 – 40
betina. Disarankan agar semua pejantan dipisahkan dari betina pada umur 3
bulan agar tidak terjadi perkawinan yang tidak direncanakan. Seekor
pejantan dapat mengawini hingga selama 7 – 8 tahun.
<br />
<br />
<b>Kambing Boer Betina</b>
<br />
Boer betina tumbuh seperti jantan, tetapi tampak sangat feminin dengan
kepala dan leher ramping. Ia sangat jinak dan pada dasarnya tidak banyak
berulah. Ia dapat dikawinkan pada umur 10 – 12 bulan, tergantung besar
tubuhnya. Kebuntingan untuk kambing adalah 5 bulan. Ia mampu melahirkan
anak-anak tiga kali dalam dua tahun. Betina umur satu tahunan dapat
menghasilkan 1 – 2 anak. Setelah beranak pertama, ia biasanya akan
beranak kembar dua, tiga, bahkan empat. <br />
Boer induk menghasilkan susu dengan kandungan lemak sangat tinggi yang
cukup untuk disusu anak-anaknya. Ketika anaknya berumur 2½ – 3½ bulan
induk mulai kering. Boer betina mempunyai dua hingga empat puting,
tetapi kadangkala tidak semuanya menghasilkan susu. Sebagai ternak yang
kawinnya tidak musiman, ia dapat dikawinkan lagi tiga bulan setelah
melahirkan. Birahinya dapat dideteksi dari ekor yang bergerak-gerak
cepat disebut “flagging”. Boer betina mampu menjadi induk hingga selama 5
– 8 tahun.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">6. Kambing Saanen</span></b>
<br />
<table style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td rowspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-saanen1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-saanen1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 10px;" width="310" /></a>
</td>
<td colspan="2"><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-saanen2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-saanen2.jpg" width="225" /></a>
</td></tr>
<tr><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-saanen3.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-saanen3.jpg" width="111" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-saanen4.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-saanen4.jpg" width="111" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
Kambing Saanen ini aslinya berasal dari lembah Saanen, Swiss
(Switzerland) bagian barat. Merupakan salah satu jenis kambing terbesar
di Swiss dan penghasil susu kambing yang terkenal. Sulit berkembang di
wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Oleh karena itu <b>di
Indonesia jenis kambing ini disilangkan lagi dengan jenis kambing lain
yang lebih resisten terhadap cuaca tropis dan tetap diberi nama kambing
Saanen</b>, antara lain dengan kambing peranakan etawa.
<br />
<ul><b>Ciri-ciri kambing Saanen</b> :
<li>Bulunya pendek berwarna putih atau krim dengan titik hitam di hidung, telinga dan di kelenjar susu.
</li>
<li>Hidungnya lurus dan muka berupa segitiga.
</li>
<li>Telinganya sederhana dan tegak ke sebelah dan ke depan.
</li>
<li>Ekornya tipis dan pendek.
</li>
<li>Jantan dan betinanya bertanduk.
</li>
<li>Berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36kg - 63kg (Betina), tinggi
ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg, di saat tingginya 94 cm
beratnya 81 kg.
</li>
<li>Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
</li>
</ul>
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">7. Kambing Gembrong</span></b>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-bottom: 5px;">
<tbody>
<tr valign="top"><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-gembrong1.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-gembrong1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-right: 15px;" width="365" /></a>
</td><td><a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-gembrong2.jpg" target="_blank"><img src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-gembrong2.jpg" width="175" /></a>
</td></tr>
</tbody></table>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-gembrong3.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-gembrong3.jpg" style="margin-left: 10px;" width="150" /></a>
<b>Kambing Gembrong terdapat di daerah kawasan Timur Pulau Bali terutama di Kabupaten Karangasem.</b>
<br />
<br />
Pertama kali melihat hewan ini seperti melihat anjing berbulu panjang
dan lebat, padahal kambing. Melihat badannya memang mirip kambing,
tetapi bila melihat bulunya yang lebat mirip anjing. Dari badan hingga
kepala, hewan ini juga hampir tertutup seluruhnya oleh bulu. Itulah
kambing Gembrong, kambing asal Bali yang hampir punah.
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-gembrong4.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-gembrong4.jpg" style="margin-left: 10px;" width="150" /></a>
<br />
<br />
Ciri khas kambing Gembrong jantan berbulu panjang lebat dan mengkilap,
yang tumbuh mulai dari kepala hingga ekor. Bila dibiarkan, panjang bulu
bisa mencapai 25—30 cm. Setiap 12—16 bulan sekali, bulunya mesti
dicukur. Jika tidak, bulu bagian kepala dapat menutupi mata dan telinga,
sehingga akan mempersulit kambing saat makan.
<br />
<br />
Sedangkan bentuk dan ukuran tubuh kambing betina mirip kambing kacang.
Tapi pada bagian bawah perut melebar. Kambing gembrong betina juga
bertanduk, namun lebih pendek dan oval. Rambut panjang terdapat pada
kambing jantan, sedangkan kambing Gembrong betina berbulu pendek
berkisar 2-3 cm.
<br />
<br />
Warna tubuh dominan kambing Gembrong pada umumnya putih sebagian
berwarna coklat muda dan coklat. Pola warna tubuh kebanyakan satu warna,
sebagian lagi dua - sampai tiga warna. Tinggi kambing (gumba) 58 - 65
cm, bobot badan kambing dewasa 32-45 kg. Kambing jantan berjumbai pada
dahi. Jumbai terkadang menutup mata dan muka kambing.
<br />
<br />
Kambing gembrong ini dulunya merupakan persilangan antara kambing
Kashmir dengan kambing Turki. Kedua jenis kambing itu masuk ke Bali dari
luar negeri sebagai hadiah untuk seorang bangsawan Bali, yang kemudian
berkembang sampai sekarang di daerah Bali.
<br />
<br />
Beberapa peternak mencoba menyilangkan kambing Gembrong dengan kambing
Peranakan Ettawah (PE). Dari persilangan itu dihasilkan kambing gettah
alias gembrong ettawah.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">8. Kambing Boerawa</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-boerawa1.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-boerawa1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-left: 10px;" width="250" /></a>
<b>Kambing Boerawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan kambing Peranakan Etawah (PE) betina.</b>
<br />
<br />
Ternak hasil persilangan kedua jenis kambing tadi disebut dengan Boerawa
yakni singkatan dari kata Boerawa dan Peranakan Etawah. Kambing hasil
persilangan ini mulai <b>berkembang dan banyak jumlahnya di Propinsi Lampung</b>,
walaupun upaya persilangan antara kambing Boer dengan kambing lokal
telah dilakukan di beberapa propinsi lainnya seperti Sumatera Utara dan
Sulawesi Selatan.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">9. Kambing Muara</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-muara1.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-muara1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-left: 10px;" width="250" /></a>
<b>Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara di Propinsi Sumatera Utara. </b>
<br />
<br />
Dari segi penampilannya kambing ini nampak gagah, tubuhnya kompak dan
sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih
dan ada juga berwarna bulu hitam. Bobot kambing Muara ini lebih besar
dari pada kambing Kacang dan kelihatan prolifik. Kambing Muara ini
sering juga beranak dua sampai empat sekelahiran (prolifik). Walaupun
anaknya empat ternyata dapat hidup sampai besar tanpa pakai susu
tambahan dan pakan tambahan tetapi penampilan anak cukup sehat, tidak
terlalu jauh berbeda dengan penampilan anak tunggal saat dilahirkan. Hal
ini diduga disebabkan oleh produksi susu kambing relatif baik untuk
kebutuhan anak kambing 4 ekor.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">10. Kambing Kosta</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-kosta1.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-kosta1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-left: 10px;" width="250" /></a>
Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar Jakarta dan Propinsi
Banten. Kambing ini mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata dan
kadang-kadang ada yang melengkung, tanduk pendek, bulu pendek. Kambing
ini dulunya terbentuk dari persilangan kambing Kacang dan kambing
Khasmir (kambing impor).
<br />
<br />
Warna dari kambing Kosta ini adalah coklat tua, coklat muda, coklat
merah, abu-abu sampai hitam. Pola warna tubuh umumnya terdiri dari 2
warna, dan bagian yang belang umumnya didominasi oleh warna putih.
<br />
<br />
Kambing Kosta terdapat di Kabupaten Serang, Pandeglang, dan disekitarnya
serta ditemukan pula dalam populasi kecil di wilayah Tangerang dan DKI
Jakarta.
Selama ini masyarakat hanya mengenal Kambing Kacang sebagai kambing asli
Indonesia, namun karena bentuk dan performa Kambing Kosta menyerupai
Kambing Kacang, sering sulit dibedakan antara Kambing Kosta dengan
Kambing Kacang, padahal bila diamati secara seksama terdapat perbedaan
yang cukup signifikan.
<br />
<br />
Salah satu ciri khas Kambing Kosta adalah terdapatnya motif garis yang
sejajar pada bagian kiri dan kanan muka, selain itu terdapat pula ciri
khas yang dimiliki oleh Kambing Kosta yaitu bulu rewos di bagian kaki
belakang mirip bulu rewos pada Kambing Peranakan Ettawa (PE), namun
tidak sepanjang bulu rewos pada Kambing PE dengan tekstur bulu yang agak
tebal dan halus. Tubuh Kambing Kosta berbentuk besar ke bagian belakang
sehingga cocok dan potensial untuk dijadikan tipe pedaging.
Saat ini populasi Kambing Kosta terus menyusut.
</td></tr>
<tr><td><b><span style="font-size: medium;">11. Kambing Marica</span></b>
<a href="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/_besar/kambing-marica1.jpg" target="_blank"><img align="right" src="http://dompi.co.id/_dompi/_galeri/kambing-marica1.jpg" style="margin-bottom: 5px; margin-left: 10px;" width="250" /></a>
<b>Kambing Marica adalah suatu variasi lokal dari Kambing Kacang yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan,</b>
dan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut
laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah
(endargement).
<br />
<br />
Daerah populasi kambing Marica dijumpai di sekitar Kabupaten Maros,
Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng dan daerah Makassar di Propinsi
Sulawesi Selatan. Kambing Marica punya potensi genetik yang mampu
beradaptasi baik di daerah agro-ekosistem lahan kering, dimana curah
hujan sepanjang tahun sangat rendah. Kambing Marica dapat bertahan hidup
pada musim kemarau walau hanya memakan rumput-rumput kering di daerah
tanah berbatu-batu. Ciri yang paling khas pada kambing ini adalah
telinganya tegak dan relatif kecil pendek dibanding telinga kambing
kacang. Tanduk pendek dan kecil serta kelihatan lincah dan agresif.<br />
<br />
<b><span style="font-family: Book Antiqua !important;"><span style="font-size: 16px !important;">12. Kambing Samosir (Kambing Putih, Kambing Batak)</span></span></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh47LIXQ-vtHnwB5mU12GDOeabcTszvmXY2KG8arOApi814cwqnE-a5JAXUiI6v1_MFSG2DYxwKuVAE0CXrfESH4Cbz9lTDwsftw1H9kyeBH2Lh0BNQrHLLzQYpBymZsudNqW5maCu_iIOB/s1600/kambing-samosir1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh47LIXQ-vtHnwB5mU12GDOeabcTszvmXY2KG8arOApi814cwqnE-a5JAXUiI6v1_MFSG2DYxwKuVAE0CXrfESH4Cbz9lTDwsftw1H9kyeBH2Lh0BNQrHLLzQYpBymZsudNqW5maCu_iIOB/s1600/kambing-samosir1.jpg" /></a></div>
<span style="font-family: Book Antiqua !important;"><span style="font-size: 16px !important;"></span></span>Berdasarkan ukuran morfologik tubuh, bahwa kambing spesifik lokal
Samosir ini hampir sama dengan kambing Kacang yang ada di Sumatera
Utara, yang membedakannya terhadap kambing Kacang yaitu penotipe warna
tubuh yang dominan putih dengan hasil observasi 39,18% warna tubuh putih
dan 60,82% warna tubuh belang putih hitam. Pemberian nama kambing
Samosir pada saat ini masih secara lokal dan dikenal dengan nama Kambing
Putih atau Kambing Batak.<br />
<br />
<br /></td></tr>
<tr><td><br /></td></tr>
</tbody></table>
</div>
Bambang Sugiyartohttp://www.blogger.com/profile/07622223232891762767noreply@blogger.com1Wirosari 58192, Indonesia-7.0816669999999986 111.10310200000004-7.333820499999999 110.78037850000004 -6.8295134999999982 111.42582550000003tag:blogger.com,1999:blog-1726046680390989373.post-27891809268486188412013-02-14T02:05:00.000+07:002013-03-20T19:17:38.388+07:00Galeri Kambing dan domba<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
<img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQYi1O-prNLJbUl__-40riPF2yy6bjwdoMupa14CvsM-sbwv-8O" data-sz="f" height="280" name="4NuhmvB5iSk5EM:" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQYi1O-prNLJbUl__-40riPF2yy6bjwdoMupa14CvsM-sbwv-8O" style="margin-left: 0px; margin-top: -2px;" width="400" /><img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQZ5BiGnbiLM85U63M9dYo1vSz-QAJYv5BXXF3kMZPxOi00jG5C" data-sz="f" height="306" name="w_pB4ektaPACxM:" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQZ5BiGnbiLM85U63M9dYo1vSz-QAJYv5BXXF3kMZPxOi00jG5C" style="margin-left: 0px; margin-top: -8px;" width="400" /><img class="rg_i" data-sz="f" height="250" name="Lgi2ZRNuAXKLcM:" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR29Vk6cU5U_3iaAJDIXVEWHxFrLFJFAJkdZ_ij3V3TkgrzFXhb" style="margin-left: 0px; margin-top: 0px;" width="400" /><img class="rg_i" data-src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR_gfEZzQB0sD0CM4Y_uZzygTlTpOaHH81aiivRssIotuVMplNH-w" data-sz="f" height="272" name="pvkE8hAOHu-t6M:" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR_gfEZzQB0sD0CM4Y_uZzygTlTpOaHH81aiivRssIotuVMplNH-w" style="margin-left: 0px; margin-top: -7px;" width="400" /></div>
</div>
Bambang Sugiyartohttp://www.blogger.com/profile/07622223232891762767noreply@blogger.com0Wirosari 58192, Indonesia-7.0886276841772418 111.11572265625-7.2146901841772415 110.95436115625 -6.962565184177242 111.27708415625tag:blogger.com,1999:blog-1726046680390989373.post-91927049246530515362013-02-11T03:15:00.001+07:002013-03-20T19:23:46.877+07:00Manfaat Beternak Kambing dan Domba<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8nNBTqzJM-t1NK_hwmdipkqx_56TctiCqkHTojaUCY89YUqy2KpSblk715dl2koo-5N-2Iu9gKfly8eNQdh74zvfQT_FMBsPeUfLWvuSI-Q4De8V4eACh6h4wURbhVXBFdgV6VhlDm__m/s1600/domba+garut.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8nNBTqzJM-t1NK_hwmdipkqx_56TctiCqkHTojaUCY89YUqy2KpSblk715dl2koo-5N-2Iu9gKfly8eNQdh74zvfQT_FMBsPeUfLWvuSI-Q4De8V4eACh6h4wURbhVXBFdgV6VhlDm__m/s320/domba+garut.jpg" width="320" /></a>Usaha <a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-kambing-da-domba.html" target="_blank"><i><u>peternakan kambing dan domba</u></i></a>, kini tidak hanya fokus pada hasil
produk hewan, tapi sudah lebih maju lagi dengan konsep integrasi atau
terpadu. Peternakan yang dibangun diintegrasikan dengan pertanian
organik sehingga limbah peternakan bisa bermanfaat tanpa ada yang
terbuang. Begitu pula sebaliknya, limbah pertanian akan kembali
dimanfaatkan sebagai pakan kambing dan domba.</div>
Konsep ini memiliki kelebihan dan keuntungan bagi peternak, selain
bisa memanfaatkan limbah, juga lebih hemat biaya serta mengurangi
ketergantungan kepada pasar terhadap pupuk. Peternak bisa mendapatkan
keuntungan berlipat dari tiga segmen sekaligus. Keuntungannya, bisa
mencapai 46 juta lebih dalam satu periode (3 bulan) dari total biaya 72
juta rupiah.<br />
Jika Anda bertanya, kenapa harus kambing dan domba, bukan hewan
ternak lainnya? Kambing dan domba memiliki banyak keunggulan
dibandingkan dengan ternak lain. Selain kualitas dagingnya yang
berkhasiat, juga memiliki keempukan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan daging ternak lainnya. Bahkan, susunya memiliki kandungan gizi
tinggi dan dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit.<br />
Dilihat dari teknik usaha dan pemeliharaannya pun, kambing dan domba
relatif lebih mudah dipelihara dan dikembangkan. Ternak ini tidak
membutuhkan pakan yang relatif mahal dan mudah beradaptasi dengan
lingkungan tropis Indonesia. Bahkan, kambing dapat mengonsumsi bahan
pakan dengan kualitas yang rendah. Limbah-limbah pertanian dan limbah
industri dapat menjadi sumber pakan bagi ternak ini dengan tetap
menghasilkan produksi daging yang tinggi.<br />
Kambing dan domba memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai hewan
ternak. Peternakan kambing dan domba dalam usaha kecil dan besar mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat. Bahkan, peternak kecil di pedesaan <a href="http://erafarmindo.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-domba.html" target="_blank"><u><i>menjadikan ternak domba atau kambing</i></u></a> sebagai tabungan hidup yang dapat
digunakan untuk kebutuhan mendesak atau acara-acara besar. Sementara
bagi peternak besar, usaha ini dapat ditujukan untuk komersial dan bisa
dikembangkan lebih besar lagi.<br />
Kambing dan domba memiliki daya reproduksi yang tinggi hingga mampu
beranak sepanjang tahun dan menghasilkan anak kembar 2—5 anak sekali
lahir. Pemeliharaannya dapat diaplikasikan di lahan sempit karena
memiliki tubuh yang relatif kecil dan bisa dimulai dengan modal kecil.
Karena itu, nilai keunggulan domba dan kambing menjadikannya sebagai
objek yang menarik bagi masyarakat untuk beternak dua jenis hewan ini.<br />
Bagaimana dengan prospek <a href="http://erafarmindo.blogspot.com/" target="_blank"><u><i>bisnis usaha peternakan kambing dan domba</i></u></a>
ini? Prospeknya sangat terbuka lebar. Pasalnya, permintaan pasar dari
tahun ke tahun terus meningkat, terutama untuk kebutuhan akikah dan
hari-hari besar, seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Karenanya, sangat
beralasan jika Anda bisa memulai usaha peternakan kambing dan domba ini,
terlebih jika diintegrasikan dengan pertanian.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYQU1a6puHMxuUjBw8C5gOhdl5ZlQAYozTPUKvQatychvPhetAYZc7wSM90Nd_sPr5LfNOb2glJIea40wAPA3B3ZynKjV-COj292jKcb2QwCYZxgc2lKmH6dVXWBUjvJ1df1K6dTsdC_2s/s1600/kandang+domba.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYQU1a6puHMxuUjBw8C5gOhdl5ZlQAYozTPUKvQatychvPhetAYZc7wSM90Nd_sPr5LfNOb2glJIea40wAPA3B3ZynKjV-COj292jKcb2QwCYZxgc2lKmH6dVXWBUjvJ1df1K6dTsdC_2s/s1600/kandang+domba.jpg" width="240" /></a></div>
</div>
Bambang Sugiyartohttp://www.blogger.com/profile/07622223232891762767noreply@blogger.com4Wirosari 58192, Indonesia-7.0852206860855258 111.09992980957031-7.1482536860855257 111.01924880957031 -7.0221876860855259 111.18061080957031